Sambut Pekan Sarapan Nasional 2014, Blue Band Gelar Sarapan Serentak Bersama 5.000 Siswa SD
Blue Band Dukung Ibu Siapkan Sarapan Setiap Pagi untuk Buah Hati
Jakarta, 13 Februari 2014 – Blue Band percaya, anak yang sarapan dengan gizi yang cukup setiap pagi dapat tumbuh dan berprestasi dengan optimal. Menyambut Pekan Sarapan Nasional 2014 (PESAN), Blue Band mengajak 5.000 siswa sekolah dasar untuk sarapan serentak yang merupakan tanda dimulainya Gerakan 21 Hari Sarapan Bernutrisi di sekolah-sekolah dasar sebagai bentuk komitmen Blue Band untuk
menanamkan kebiasaan sarapan sejak dini.
menanamkan kebiasaan sarapan sejak dini.
Johan Mantik, selaku Brand Manager Blue Band mengungkapkan, “Blue Band yang selama 80 tahun telah konsisten membantu ibu dalam membekali pertumbuhan anak Indonesia, berkomitmen untuk terus menyajikan nutrisi penting dengan rasa yang lezat dalam memenuhi kebutuhan gizi anak setiap hari. Dalam rangka menyambut Pekan Sarapan Nasional (PESAN) yang diadakan setiap 14-20 Februari sejak tahun 2013, pada hari ini Blue Band mengajak 5.000 siswa sekolah dasar untuk sarapan serentak yang sekaligus menandakan dimulainya Gerakan 21 Hari Sarapan Bernutrisi. Gerakan ini telah kami mulai sejak tahun 2013 dan dengan tujuan untuk menginspirasi siswa sekolah dasar agar kebiasaan sarapan dengan gizi cukup dapat tertanam sejak dini.”

Sarapan terbukti dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan stamina bagi anak sekolah. Namun sebuah penelitian menyebutkan bahwa 44,6% dari 35.000 anak usia sekolah dasar memperoleh asupan energi kurang dari 15% kebutuhannya, yang seharusnya 15-30% kebutuhan. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa lebih dari 50% anak di kota tidak sarapan. Untuk itu Blue Band mendukung PESAN untuk terus menginspirasi lebih banyak anak agar memiliki kebiasaan sarapan dan lebih banyak ibu agar dapat menyiapkan sarapan bagi buah hati setiap pagi.
Prof. Ir. Hardinsyah, MS., Guru Besar Gizi IPB dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, sebagai pemrakarsa PESAN mengungkapkan, “PESAN diharapakan menjadi momentum berkala untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya sarapan dengan gizi cukup untuk mewujudkan gizi seimbang. Sarapan sendiri diartikan sebagai kegiatan makan dan minum sebelum pukul sembilan pagi untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) sebagai salah satu pilar gizi seimbang dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif dan cerdas. Namun menanamkan kebiasaan sarapan pada anak tidaklah mudah.
Beberapa hal yang menyebabkan sulitnya menanamkan kebiasaan sarapan sebelum sekolah pada anak-anak di Indonesia diantaranya: tidak tersedia pangan untuk disantap, pangan tidak menarik, jenis pangan yang disediakan monoton (membosankan), dan tidak cukup waktu karena harus berangkat pagi. Di sinilah peran penting para ibu dalam menyiapkan pangan sarapan yang cukup gizinya, dalam waktu cepat dan menarik untuk anak.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar