Hari Cuci Tangan Sedunia 2012
Cuci tangan pakai sabun upaya pencegahan paling efektif untuk memutus penyebaran kuman penyakit infeksi menular seperti diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Jakarta,15 Oktober2012 –Hingga saat ini penyakit infeksi menular seperti diare, dan ISPA masih menjadi masalah kesehatan anak-anak secara global termasuk Indonesia, bahkan sering menyebabkan kehilangan jiwa. Oleh karena itu, PT Unilever Indonesia, Tbk., melaluibrand sabun kesehatan Lifebuoy,terlibat aktif dalam Public-Private Partnership for Hand Washing with Soap (PPPHW)dalam perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) 2012 di bawah koordinator Kementerian Kesehatan RI yang menggelar perayaan HCTPS secara nasional di Jakarta, di SDN Karet 05 Pagi Jakarta dan di kota besar di Indonesia, Surabaya, Yogyakarta, Medan, dan Makassar.
Hadir pada acara tersebut Menteri Kesehatan Dr. Nafsiah Mboi, SpA, M.P.H., beserta seluruh jajaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hadir pula perwakilan dari UNICEF Indonesia.Sedangkan dari jajaran PT Unilever Indonesia Tbk. turut hadir Maurits Lalisang, Chairman Unilever Indonesia; Debora Sadrach, Personal CareDirector Unilever Indonesia; dan Amalia Sarah Santi, Senior Brand Manager LifebuoyUnilever Indonesia.
Maurits Lalisang mengatakan jumlah anak di Indonesia usia 0 – 14 tahun mencapai sekitar 71,5 juta jiwa. Namun jiwa mereka terancam penyakit infeksi menular yang masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Penyakit infeksi menular seperti diare dan pneumonia masih menjadi 10 besar penyakit rawat Inap dan rawat jalan di rumah sakit, bahkan bisa menyebabkan kehilangan jiwa. “Cuci tangan pakai sabun merupakan ‘vaksin yang dapat dilakukan sendiri’ untuk mencegah berbagai kuman penyebab penyakit infeksi menular masuk ke dalam tubuh,untuk itu, kami menjadikan HCTPS 2012 di Indonesia sebagai momentum untuk terus meningkatkan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) terutama di kalangan anak-anak.” ujar Maurits.
Pada perayaan HCTPS 2012 yang digelar di SDN Karet 05 Pagi Jakarta, Maurits Lalisangsecara simbolis menyerahkan donasi fasilitas cuci tangan kepada kepala sekolah. Secara keseluruhan,Lifebuoy memberikan donasi di 10 Provinsi intervensi Lifebuoy, agar kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) semakin meningkat di sekolah-sekolah tersebut.Lifebuoy juga menggerakkan 747.000 siswa dari 2.147 sekolah dasardi 10 provinsi dan TP PKK di 33 provinsisebagai sarana sosialisasi dan edukasi, serta mengajak semua pihak untuk kembali berkomitmen menumbuhkan kebiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama di lima saat penting, yaitu mandi pakai sabun,CTPS sebelum makan pagi, sebelum makan siang, sebelum makan malam,dan setelah dari toilet.
Bentuk kepedulian Lifebuoy ini karena melihat bahwa hingga saat ini penyakit infeksi menular seperti diare, ISPA,dan SARS masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia dan telah merenggut jutaan jiwa anak setiap tahunnya. Laporan tahunan UNICEF 2012 menunjukkan bahwa pneumonia dan diare masih menjadi dua penyakit utama penyebab kematian anak di dunia.
Berdasarkan studi penelitian oleh Curtis V. Cairncross, mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko diare hingga 47%. Studi baru menunjukkan edukasi dan sosialisasi CTPS di sekolah dapat memainkan peran penting dalam mengurangi ketidakhadiran anak-anak disekolah dasar. Di Cina, Kolombia, dan Mesir, tingkat ketidakhadiran siswa karena diare dan ISPA turun antara 20%-50% sebagai akibat dari praktekCTPS.
Menurut Debora Sadrach, sebagai bentuk komitmen kuat PT Unilever Indonesia Tbk., dan Lifebuoy untuk turut menyelamatkan jutaan jiwa anak Indonesia, dalam rangkaian perayaan HCTPS2012, seluruh karyawan PT Unilever Indonesia Tbk., berpartisipasi dalam membangun fasilitas cuci tangan di sekolah yang membutuhkan dari 10 provinsi binaan Lifebuoy pada HCTPS tahun ini. Sedangkan perayaan HCTPS di berbagai Provinsi, Lifebuoy juga mengadakan perayaan khusus yang turut melibatkan seluruh karyawan Unilever baik di kantor pusat, kantor cabang serta pabrik. Selain itu di Jakarta kami juga bekerja sama dengan Carrefour Lebak Bulus Jakarta bersama siswa sekolah dasar binaan Carrefour.
Sementara itu, Amalia Sarah Santi mengatakan yang membedakan perayaan HCTPS tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya adalah adanya pemberian donasi berupa fasilitas cuci tangan dan kebersihan kepada sekolah yang belum masuk sebagai kriteria sekolah sehat. Diharapkan dengan diberikannya donasi ini, maka peningkatan kebiasaan CTPS di sekolah dasar dapat terwujud. Sekolah yang diberikan donasi, selanjutnya akan menjadi sekolah binaan Lifebuoy, yang akan terus kami edukasi mengenai pentingnya menerapkan PHBS dan CTPS sehingga terbentuk kebiasaan sehat pada komunitas sekolah,” jelas Sarah.
Donasi tersebut dikumpulkan Lifebuoy dari dukungan melalui ‘Like’ di fanpage Lifebuoy. Untuk setiap ‘Like’ di facebook yang terkumpul dari Indonesia bernilai Rp.1.000. Lifebuoy juga mengajak sukarelawan untuk turut serta melakukan aksi nyata membantu mengedukasi tentang PHBS dan bersama merayakan aktivitas HCTPS di di sekolah yang menerima bantuan donasi.
Sebagai rangkaian HCTPS 2012, diadakan pula beberapa lomba yaitu Lomba Keluarga Bebas Diare yaitu lomba kreativitas foto dan video orang tua yang mengajarkan keluarga untuk mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang paling kreatif dan efektif. Lomba Ibu Peduli CTPS, yaitu lomba kreatifitas Ibu dalam mengajak dan mengajarkan cuci tangan pada anak serta Lomba Menggambar Aku dan Tangan Sehatku, dimana anak-anak dapat menyalurkan kreativitas menggambar mereka terkait tema “Anak Sehat dimulai dari Tangan Sehat.”
PT Unilever Indonesia Tbk., melalui brand sabun kesehatan Lifebuoy berupaya aktif mendukung terwujudnya anak dan keluarga Indonesia yang lebih sehat melalui beragam aktivitas sebagai rangkaian perayaan HCTPS 2012. Program donasi tidak hanya diberikan di Indonesia, seluruh like facebook dari seluruh dunia dikumpulkan, untuk nantinya didonasikan oleh Lifebuoy Global untuk membantu desa di Afrika Selatan yang belum memiliki sarana sanitasi yang memadai. Melalui hal tersebut diharapkan membantu mengurangi tingkat kematian anak karena diare dengan menghentikan penyebaran kuman di tangan melalui cara cuci tangan pakai sabun dan jutaan jiwa dapat terselamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar